Daftar Pustaka | Pengertian, Cara Penulisan Dan Contoh Daftar Pustaka Dari Jurnal/Majalah Dll

Author : UnknownTidak ada komentar

Daftar Pustaka - Perlu kita ketahui bahwa dalam membuat sebuah karya tulis yang baik pada bagian penutup kita perlu menuliskan Daftar Pustaka, seperti pada karya tulis buku terjemahan, artikel majalah, Jurnal dan lain-lain. Lalu bagaimana cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar? jangan khawatir, karena materi kali ini mengenai seputar daftar pustaka yang diantaranya :
  1. Pengertian Daftar Pustaka
  2. Cara Penulisan Daftar Pustaka
  3. Penyusunan Dan Contoh Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang telah disusun. Daftar pustaka berfungsi sebagai sumber informasi bagi seseorang peneliti/penulis agar hasil tulisannya dapat dipertanggungjawabkan. [sumber : Bahasa dan Sastra Indonesia 2 IPA IPS Kelas 11 Euis Sulastri Michel Karateam FS Waluyani 2008]

Daftar pustaka adalah daftar yang menyebutkan judul buku-buku, majalah, surat kabar, atau sumber-sumber lain yang digunakan dalam suatu penyusunan tulisan atau karangan. Urutan penulisan daftar pustaka yang sering digunakan adalah nama pengarang, tahun terbit, judul buku, catatan edisi, kota penerbit, dan nama penerbit. [sumber : Bahasa Indonesia Kelas 11 Suratno dan Wahono 2010]

Cara Penulisan Daftar Pustaka

Cara atau Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.
1. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir tulisan.
2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang dibalik.
4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.
5. Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lainnya dua spasi.

Penyusunan Dan Contoh Daftar Pustaka

Hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan sebuah daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1. Nama Pengarang

a. Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang pengarang.
1) Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial. (Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)
2) Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, nama komisi/lembaga dipakai untuk menggantikan nama pengarang.
3) Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul buku.
Contoh:
Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

b. Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang.
1) Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik. Ketentuan lain sama dengan bagian a.
2) Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang tercantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada perubahan urutan.
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991. Seminar Bahasa Indonesia 1968. Ende-Flores: Nusa Indah.

c. Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang.
1) Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik.
2) Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan singkatan dkk.
Contoh:
Karso, dkk. 1994. Sejarah Nasional dan Sejarah Umum. Bandung: Angkasa.

2. Tahun Terbit

Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan tanda titik.

3. Judul Buku

Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan konjungsi.

4. Tempat Terbit

Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda titik dua.

5. Penerbit

Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan titik.

6. Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid atau lebih

a. Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan sebuah tanda titik.
b. Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..
Contoh:
Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jil. 2 . Yogyakarta: Kanisius.

7. Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan

a. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.
b. Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh:
Multatuli. 1972. Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.

8. Data Pustaka dari artikel majalah / Jurnal

a. Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.
b. Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan nomor, tanggal, dan halaman
Contoh:
Solihin, Burhan, dkk. “Selamat Datang di Surga Nirkabel”. Tempo. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.

9. Data Pustaka dari artikel Harian

Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya menggunakan tanda koma sebagai pemisah.
Contoh :
Pramudianto. ”Penderita dan Pemulihan Nias”. Dalam Kompas, 2 April 2005, hal 46.

Semoga artikel Daftar Pustaka | Pengertian, Cara Penulisan Dan Contoh Daftar Pustaka Dari Jurnal,/Majalah Dll ini bermanfaat bagi kawan dan adik-adik yang sedang belajar. Salam Sukses!

Artikel Terkait

Posted On : Jumat, 11 Agustus 2017Time : Agustus 11, 2017
SHARE TO :
| | Template Created By : Binkbenks | CopyRigt By : Belajar Online | |
close
Banner iklan disini
> [Tutup]